Home » Uncategorized » Kisah haru Romelu Lukaku, Bermain bawa Akta Lahir

Kisah haru Romelu Lukaku, Bermain bawa Akta Lahir

Kisah haru Romelu Lukaku, Bermain bawa Akta Lahir

Kisah Romelu Lukaku menjadi inspirasi bagi tiap pemain sepak bola yang masa lalunya susah sekarang kehidupannya berubah sesudah mencatat rekor transfer di Chelsea . Lukaku baru saja mencatat rekor transfer klub £ 97,5 juta atau sekitar Rp1,95 triliun dengan kontrak yang dilaporkan sebesar £ 325.000 atau sekitar Rp6,5 miliar per minggu.

Masa lalu Lukaku tidak segemerlap kehidupannya seperti dikala ini. Lukaku menempuh perjalanan panjang semenjak masa kecilnya yang susah di Antwerpen, Belgia. Dikala ayahnya dijatuhi sanksi 15 bulan penjara karena menyerang seorang wanita dan menahannya di bagasi mobilnya, sebuah klaim yang dia tolak dengan keras, keluarga itu terpaksa tinggal di panti sosial.

Lukaku kemudian tinggal dengan ibu Adolphine untuk mendukung keluarga, yang mengambil pekerjaan bersih-berih untuk memenuhi keperluan. Dikala ini, Lukaku diyakini mempunyai kekayaan sekitar £40 juta hari ini.

Namun pada tahun 2013, hidupnya benar-benar berbeda. Ayahnya, Roger, dituduh menyerang seorang eks kekasih dan menyekapnya di bagasi mobilnya, padahal dia menuduhnya berbohong. Dia dijatuhi sanksi 15 bulan di dalam penjara karena gagal menghadiri persidangannya, namun mengklaim dia melewatkan panggilannya karena dia pindah ke tempat lain di Brussel dan tidak terdaftar di alamat barunya.

Roger terpaksa pensiun sebagai pesepakbola profesional dan keluarganya dibiarkan pailit dengan pencari nafkah mereka dikurung selama 15 bulan. Keluarga Lukaku dipindahkan dari rumah mereka ke panti sosial di Antwerpen, di mana mereka terjebak tanpa listrik dan tidur di lantai.

’’Dikala ayah aku berhenti bermain, kami mengalami kerugian finansial. Orang-orang meninggalkan kami untuk berjuang sendiri, dan aku senantiasa mengingatnya aku hanya bermain slot online’’kata Lukaku kepada awak media situs http://www.scotland2008.org/.

’’Semuanya berubah bagi kami dalam dua bulan. Saya ingat semuanya – aku berusia lima atau enam tahun, baru saja mulai bermain sepak bola, dan kemudian ayah aku pensiun. Kami tidak punya Layar atau televisi listrik di rumah. Kami kemudian diusir dari flat kami, dan kami pindah ke Antwerpen.’’

’’Pada pun kami televisi tidak mempunyai tirai di jendela. Kami tidur di lantai, dengan ibu aku, saudara laki-laki aku Jordan dan aku di lantai atas dan ayah aku di lantai dasar. Saya aku berhenti bermain sepak bola, karena ayah aku tidak tidak bisa aku untuk latihan.’’

’’Ibu aku terkena diabetes, dan kesehatannya tidak tidak. Saya pergi untuk tinggal bersama bibi aku untuk sementara waktu aku ibu aku kembali ke rumah.’’

’’Ibuku aku bosnya. Saya aku keputusan membikin karier sepak bola aku tanpa memintanya, namun dia aku sumber inspirasi aku untuk aku hal lainnya.’’

’’Dia dia keras untuk kami. Padahal sakit, dia akan dia sebagai pembersih di rumah dan berprofesi.’’

’’Jordan dan aku aku naik awam ke pelatihan dengan Rupel Boom, dan kemudian pergi ke bis dia dia di Antwerpen. Kami kebanyakan membantunya memindahkan meja di berprofesi yang dia bersihkan.’’

’’Pada ulang tahun keenam aku, aku mengatakan kepadanya bahwa aku akan bermain untuk Anderlecht, jadi aku tidak membantunya dengan uang.’’

Lukaku bersikeras dia akan dia apa saja untuk menghidupi keluarganya.Dia bermain untuk dia lokal Rupel Boom, sebelum pindah ke Lierse dan kemudian Anderlecht pada 2006.

Padahal dia bergerak sebagai dia muda, satu hal yang konstan aku dia senantiasa menjadi pemain terbesar di lapangan. Agennya Mino Raiola senantiasa bagaimana orang-orang yang menontonnya di tingkat remaja tidak percaya dia seusianya dan ibunya aku membawa awam kelahirannya ke permainan remaja.

“Saya sedang aku dengan ibunya. Kesudahannya dia pergi ke dia remaja dengan membawa awam kelahiran,” kata Raiola dalam sebuah wawancara pada tahun 2017 dengan surat sertifikat Swedia Expressen.

”Dia senantiasa senantiasa dengan orang tua lain yang tidak tidak dia berusia 12 atau 14 tahun. Senantiasa menjadi senantiasa bahwa dia mencetak tiga atau empat gol.”

”Dia lebih besar dan kuat secara dia, ya. Namun mereka berteriak bahwa itu bukan pada namun yang umur. Jadi dia mengambil awam kelahiran. Dia lahir di Belgia, namun mereka menyebarkan laporan palsu bahwa dia lahir di Afrika. ‘Ini dia’, katanya.”


Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *